E n a m

“I hate you.

But I hate myself more.”

Seseorang di masa lampau pernah menuliskan sebuah ungkapan.

Terimakasih sudah menghibur lalu kabur.

Terimakasih sudah ada lalu tiada.

Kamu tersesat, dengan hutan yang kau ciptakan sendiri.

Kamu terus berjalan semakin dalam, berlari melampiaskan beban.

Kamu pikir, tak apalah kau susuri hutan, itu lebih baik daripada menyelami kesepian.

Kamu tak sadar, kamu semakin dalam dan terperangkap.

Hutan bukan pantai yang memeluk lautmu erat..

Disini gelap, kesunyiannya membawamu semakin dalam. Hingga tak ada lagi suara yang kau dapati selain sendirinya sunyi.

Dan dia yang memancingmu kemari, sama sekali tak nampak. Kau sendiri bukan? Dan kau tak berhak memintanya kembali atau menolongmu.

Merasakan perasaan seperti ini ternyata tidak lebih mudah daripada menjalaninya sendiri.

Bukankah kau sudah kuat berdiri di atas kakimu saat itu?

Mengapa kau melemahkan kakimu, membiarkan korek api yanh begitu kecil menopangmu?

Apa kamu gila?

Apa yang ada di pikiranmu?

Pertahananmu payah. Setelah sekian tahun, kau sendiri membuatnya menjadi remeh temeh belaka.

You bringing down yourself. Perfectly!!

Dasar bodoh.

Kini apa yang harus kau lalui jauh daripada apa yang kau hindari.

Kau berusaha lari dari api untuk masuk ke lautan api.

Kau berusaha memejamkan perih untuk merasakan pedih.

Apa kau ini?

Bangun.

Gunakan kedua kakimu.

Berdiri. Seiring dengan akhir tulisan ini. Lupakan rindumu.

Rindumu itu bodoh. Kebodohan yang utuh dan begitu sempurna tanpa cela.

Kau merindukan kesunyian. Kekosongan dari sebuah permainan.

Getting back to your own rail. And remember who you are. Remember how strong you are.

Broken Concept

I haven’t had time to thank…

My soul always grows every second.

infrequently he died and he grew from the beginning.

Strong … stronger …

They all do. adored me

Because of my life, my firmness, and my self-concept.

Which can not be bought. By others concept.

Broken.

Yes, I am stubborn with all the concepts.

Who predicted it?

I feel my concept is wrong now.

I say while being able to love and be loved … why just be “loved?”

I leave them one by one.

That understands me.

They even know me more than I do.

And then stupidity bring me down lastest.

I’m more confident in new people.

That did not understand my concept at all.

I sound to em right now.

I broke my concept.

I live my life, fully with reality.

Where s the concept?

We have to grow, and leave some part of life. Found the better one… and go on.

6th alpabeth

Mata
Matanya sarat makna.
Tajam menatap.
Menembus jelaga.

Candanya tak membuatku tertawa.
Tapi cara…
Tak pelak buatku terpana.

Kamu.
Adalah sebongkah kehidupan yang sulit dijabarkan.
Kamu.
Orang baru yang ku kemas dengan kenangan.

Bangun.
Mengapa orang terus menikmati mimpi?
Bahkan ingin kembali tertidur untuk terus menikmatinya.

Tatapanmu, menghujam jantungku.
Garis-garis wajahmu.
Adalah heroin yang senantiasa membuai mataku.

Tapi hatimu.
Tak pernah ku seberangi.
Aku akan berdiri disini.
Kaupun disana.
Kita ini hanya bayang-bayang.
Di tengah-tengah mimpi.

Indah?
Berdebar?
Nikmatilah jika masih menyenangkan.
Karena sesudahnya bisa jadi tumpah tangisan.