Mengering

Pernahkah kau merasakan sebelumnya?

Perasaan ingin berlari sekuat kau bisa dan tak ingin menghentikan laju kedua kakimu?

Pernahkah ?

Merasa hanya ingin berlari dan memejamkan kedua mata ?

Pernahkah kau merasa ingin menenggelamkan dirimu pada lautan yang tenang.

Sedang kau sadar kau sangat takut padanya?

Lautan.

Begitu rupanya, rasanya…

Ingin berlari, merasakan nafas yang hampir tiada.

Terus terengah berusaha kembali menyambungnya.

Menjerit sekuat tenaga, sampai tak ada lagi suara yang terdengar olehnya.

Apakah kau mengerti mengapa ?

Kau harus merasakannya ?

Ternyata kau sedang menyesal.

Ternyata kau sedang marah.

Kendalikan penyesalanmu, dan juga amarahmu.

Karena keduanya tak mampu mengembalikan waktu.

Mengembalikan pilihan yang seharusnya kau pilih di masa sebelumnya.

 

kering

 

Oh… aku mengering…

rasanya bagian tubuhku perlahan mengering dan rapuh…

Mereka akan patah satu per satu…

Oh… aku mengering.

Bagaimana ini ? 

Bagaimana bisa manusia begitu meninginkanku hanya saat itu ?

Ia menanamku di pekarangan rumahnya penuh suka cita kala itu.

Bagaimana bisa kini ia mengabaikanku seakan aku ini akan terus hidup dengan seperti ini

Tanpa menyiramku…

Merawatku…

Mengasihiku ?

Bagaimana bisa ?

Kini aku mengering… dan hanya tanah yang tulus mengasihaniku.

Ia berbisik, 

“Tenanglah… ini tak akan lama. Biarkan sakitnya berlalu… kau akan berubah perlahan… membaur menjadi debu… dan menyatu denganku. Biarkan aku kelak memelukmu, erat dalam dekapanku.”

Kini aku benar-benar memahami…

Manusia menginginkan sesuatu, hanya untuk menjadi miliknya.

Lalu ia terbuai pada keangkuhannya, melupakannya, mengabaikannya.

Ia akan kembali tersadar,

Ketika ia merasakan apa itu kehilangan.

Ternyata kau sedang menyesal.

Ternyata kau sedang marah.

Kendalikan penyesalanmu, dan juga amarahmu.

Karena keduanya tak mampu mengembalikan waktu.

Mengembalikan pilihan yang seharusnya kau pilih di masa sebelumnya.

Oh… aku mengering… rasanya bagian tubuhku perlahan mengering dan rapuh…

Mereka akan patah satu per satu…

Bagaimana ini ? 

Ternyata aku sedang menyesal.

Ternyata aku sedang marah.

Kendalikan penyesalanmu, dan juga amarahmu.

Karena keduanya tak mampu mengembalikan waktu.

Mengembalikan pilihan yang seharusnya kau pilih di masa sebelumnya.