Month: April 2014

Skyscraper..

Published on by pseuseaLeave a comment

Skies are crying
I am watching
Catching teardrops in my hands
Only silence as it’s ending
Like we never had a chance
Do you have to make me feel
Like there’s nothing left of me?

You can take everything I have
You can break everything I am
Like I’m made of glass
Like I’m made of paper
Go on and try to tear me down
I will be rising from the ground
Like a skyscraper
Like a skyscraper

As the smoke clears
I awaken
And untangle you from me
Would it make you feel better
To watch me while I bleed?
All my windows still are broken
But I’m standing on my feet

You can take everything I have
You can break everything I am
Like I’m made of glass
Like I’m made of paper
Go on and try to tear me down
I will be rising from the ground
Like a skyscraper
Like a skyscraper

Go run run run
I’m gonna stay right here
Watch you disappear
Yeah ohh
Go run run run
Yeah it’s a long way down
But I am closer to the clouds
Up here

You can take everything I have
You can break everything I am
Like I’m made of glass
Like I’m made of paper

have you ?

Published on by pseuseaLeave a comment

Image

Have you thought how lonely me in last few years? have you seen me here. Ascertain whether i really happy or otherwise? have you tried to understand how i’ ve felt suffer moments. Did you have asked yourself, where you go when I really blown to pieces because withstand the longing it blew up and broke me to pieces be meaningless? have you? have you? have you?

lalu kau sendiri yang mengatakan aku hanya wanita lemah yang manja dan tak mampu melawan kesedihan ini. kau sendiri yang melepaskan genggaman itu. kau sendiri yang menolak mengulurkan tanganmu saat aku memohon agar aku tak terjatuh. kau sama sekali tak menolongku dan membiarkanku tak henti terjatuh dan terjatuh lagi. pernahkah kau merasakan bagaimana sakitnya terjatuh saat itu ? ketika kau masih menjadi priaku.

tak banyak yang aku inginkan. aku hanya menginginkan pengakuan, kejujuran, kepercayaan, dan waktu. tetapi tak henti pula kau melakukannya hingga aku tak mampu lagi menerimanya. bahkan dengan demikiannya aku tak pernah memiliki kekuatan yang benar-benar utuh untuk mampu meninggalkanmu. aku hanya terdiam sampai kau yang pergi meninggalkanku berdiri disini. berdiri dengan linangan air mata, dengan hati yang patah, dan semua yang seperti terlepas satu per satu menjadi puing tak berarti.

pernahkah kau berfikir kehidupanku setelah hari itu ?

hari-hari yang menjadi semakin sulit. ketika aku memilih untuk mati bersama kesunyiaan dan kekecewaan yang ku ciptakan sendiri menjadi istana megah yang memenjarakanku dalam tirani. pernahkah kau berfikir ? tak ada satupun manusia yang aku harapkan ada di sisiku memeluk selain dirimu. tetapi di luar sana, aku menyimak dirimu berbahagia di atas kesedihanku ini… hingga air mata tak mampu basah mengalir lagi. hingga yang ada hanya hati yang bergetar sakit dan luka tertahan ingatan yang jelas membayang.

aku sendiri yang akhirnya beranjak mengemasi kesedihanku. aku mengikis istana pesakitan yang ku bangun semalam. ku kikis perlahan sampai runtuh rubuh membebaskanku. mengapa kau tak berterimakasih pada mereka ? mereka yang mengerti betapa kesepiannya hatiku… mereka yang mengerti betapa aku membutuhkan sebuah kasih sayang yang utuh. mengapa kau tak bisa hanya berterimakasih saja pada mereka ? mereka yang menemaniku ketika kau pergi… andai saja kau tak pernah pergi dan kau selalu ada. maka semua cerita ini takkan menjadi seperti ini bukan ? tetapi mereka mengerti bagaimana sakitku dan hanya ingin menemaniku.

hingga pada suatu titik ini. hingga harus sampai pada titik ini. semuanya saling hancur bertubrukan tak beraturan. tak ada keinginan untuk bersatu dan menyamakan pikiran. tetapi semua yang berbeda, seakan begitu menyakitkan.

sampai kapanpun, bahkan sampai aku mati nanti, kau memang takkan pernah mengerti.

sampai kapanpun dan bagaimanapun, kau pun takkan pernah merasa menyesal telah membunuhku dengan acuhmu. dan membuat kesepian ini menggerogoti nyawa hidupku. 🙂

Image

It was a love when I hear your sadness at that night
A condolence, sounds of your heart…
I admit on the next day I will guide you home.
Save you from a humiliation of that kid
Fix all the thing that he broke.

– a good job. a good purpose. a good confession,

JODOH.

Published on by pseuseaLeave a comment

Image

 Jodoh.

sekelumit pikiran, sekelumit angan, dan sekelumit kebimbangan. komposisi pasti dari semuanya yang akan melebur menjadi satu pada usia-usia ini. seperti apa jodoh itu sebenarnya ? seseorang yang didakwa akan menemani hidupku selamanya. ia menjadi terdakwanya, bukan lagi menjadi tersangka sebagai sangkaan. selagi ada waktu… yang ku tahu, aku masih memiliki waktu untuk memperbaiki dan mempersiapkan seseorang yang disebut jodoh itu. yang jelas… siapapun ia, aku pasti akan sangat mengasihinya dan sangat mencintainya.

yang disebut jodoh itu …

someone who held my hand without my asking …

seseorang yang akan memelukku tanpa aku meminta, seseorang yang akan tidur bersamaku hingga rambutku memutih nanti. seseorang yang nampak seperti malaikat yang ku lihat ketika pagi datang, seseorang yang memiliki cara untuk menenangkan kegelisahanku, seseorang yang takkan membiarkan aku merasakan segala rasa yang menyakitkan di dunia ini. he’ll guide me home…

betapa bahagianya hari pemersatuan itu, ketika sumpah diucapkan… ketika ia mengatakan bersedia menanggung segala dosa-dosaku dan membimbingku menuju jalan Tuhan yang terkasih. kehidupan akan terajut dan bersatu utuh sedikit demi sedikit. sebuah kehidupan baru akan terbentuk, dengan lembar baru dan dengan kebahagiaan yang baru.

memiliki seseorang sandaran di dunia ini. alasan mengapa aku harus mengabdi dan hidup lebih lebih ;lebih lama lagi. pria itu… adalah pria yang selalu membalas teksku secepat ia bisa tanpa memintaku untuk menunggu terlalu lama, ia akan segera menemuiku ketika ia memiliki waktu bahkan ia akan meluangkan waktu, tanpa harus aku mencari perhatiannya terlebih dahulu. ia akan selalu bersikap baik, dan membuatku tak pernah ragu untuk selalu bertahan menemani hidupnya selamanya. ya, hidup ini sederhana. karena kesederhanaan adalah pencapaian tertinggi dalam kehidupan bukan ? ketika aku menginginkan seorang pria yang baik, maka pria yang baik seperti itulah yang aku impikan. dan akan ku tinggalkan lelaki lain yang bukan kategori ‘baik;’ untukku.

selagi ada waktu memilih… untuk seseorang yang masih menjadi rahasia Tuhan, untuk seseorang pria yang sangat tersayang dan sangat berharap dapat segera bersatu dengannya… pria yang tanpanya, aku tak lagi bisa berfikir harus apa dan apa yang harus aku lakukan.

karena untuk hidup bersama… jangan terlalu angkuh untuk hidup bersama seseorang yang tanpanya pun kita masih bisa bertahan 🙂